Rabu, 18 Januari 2012

Musik Underground

MUSIK underground sering dianggap musik yang bernuansa kekerasan. Itu karena tema-tema musiknya yang kerap mengusung tentang kematian, siksaan, neraka, kehidupan setelah kematian, kritik, protes, dan kecaman.
awal-awal tumbuh di kalangan anak-anak urakan itu membuat underground dikenal sebagai aliran ekstrem. Predikat itu semakin kental ketika sejumlah konser underground waktu itu kerap melahirkan kericuhan.
Kata underground periode tahun 90-04 sempat naik daun, dan jadi basis sayap kiri bagi kalangan musisi independen. Di Bandung basis kelompok musisi indie, kata underground diterjemahkan sebagai bawah tanah, dengan arti khusus kebebasan buat berkarya.
Aliran musik dalam underground bisa sangat beragam, mau yang load voice, midlle voice sampai yang kalem pun itu bisa, yang penting semangat dalam pembawaan nya aja yang jangan di lupain. Soalnya semangat ini lah yang paling penting “UNDERGROUND SPIRIT”. ambil contoh, ketika kita mendengarkan beberapa buah lagu : return of zelda-system of a down, enter sandman-metallica dan american idiot-green day. Yang kita tahu ke tiga lagu tersebut sama-sama load voice, sama-sama dimainkan dengan peralatan musik yang ga jauh beda jenisnya, tapi kalo kita telisik lebih dalam pasti ada banyak perbedaan yang mencnlok dari ke tiga nya, apalagi kalo bukan pembawaan ama semangatnya. Hal ini juga lah yang dapat membedakan jenis musik dan aliran apa yang mereka mainkan. Begitu pula dengan undergound, klo selalu di deskripsikan dengan musik yang keras, tentunya itu salah besar.
Namun memang underground lebih dekat dengan jenis musik metal. Jenis musik ini memang jauh dari incaran perusahaan rekaman besar yang, yang biasa disebut major label. Bahkan ada pendapat agak ekstrem, “Kalau band indie masuk major label, pasti konsep bermusiknya jadi beda, karena harus disesuaikan dengan pasar, dan tak dapat beridealis ria lagi.
Sampai saat ini, belum ada defenisi yang kompak tentang apa itu underground. Karena tiap undergrounders (sebutan untuk musisi, penggemar, atau orang-orang yang peduli dengan underground) pasti punya jawaban masing-masing yang berbeda tentang underground. Musik underground itu lahir karena rasa jenuh dengan tren musik yang cengeng dan hampir semuanya membahas soal cinta. Akhirnya muncullah anak-anak muda yang benar-benar tidak peduli musik mereka laku atau tidak, disukai orang banyak atau tidak, yang penting mereka bisa menyalurkan aspirasi mereka melalui musik yang keras itu.
 
Awal mula perkembangan musik Underground di Surabaya :
 Aliran musik Underground Surabaya berawal dari berkembangnya band-band indie beraliran death metal/grindcore sekitar awal 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari manggungnya band - bandus Underground Metal seperti: Dry, Vendusor, Slowdeath, Torture di sebuah acara mik tepatnya di Surabaya Expo. Setelah event tersebut band-band tersebut sepakat untuk membuat sebuah organisasi bernama Independen yang dimana sebagai wadah pemersatu serta sosialisasi informasi band - band Underground Metal pada kala itu. Setelah semakin jelas dan berkembangnya musik Underground di Surabaya, maka pada akhir bulan Desember 1997 organisasi ini resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya. Sebagai ganti Independen terbentuklah Surabaya Underground Socity (S.U.S), tapi hanya beberapa bulan berdiri komunitas tersebut bubar karena perbedaan visi dan misi didalamnya. Band - band beraliran black metal kemudian membentuk suatu wadah baru bernama Army Of Darkness yang memiliki basis di daerah Karang Rejo. Tepat tanggal 1 Juni 1997 terbentuk juga komunitas Underground Inferno 178 yang bermarkas di daerah Darma Husada (Jl. DR. Moestopo) yang dimana terdapat beberapa devisi usaha misalnya: distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet serta event organizer untuk acara – acara Underground di Surabaya. Hingga saat ini komunitas – komunitas yang ada masih rutin mengadakan acara musik Underground di Surabaya. Terkadang juga beberapa kali mendatangkan band – band dari luar negeri misalnya: Ingrowing pada tahun 2006, serta band – band dari Malaysia yang sering datang dalam event Underground di Indonesia khususnya di Surabaya.